Islam Itu Indah

Sedikit Berbagi dari Luasnya Ilmu Pengetahuan yang telah Dianugrahkan Oleh Allah SWT ke pada kita di dunia.

Islam Itu Indah

Sedikit Berbagi dari Luasnya Ilmu Pengetahuan yang telah Dianugrahkan Oleh Allah SWT ke pada kita di dunia.

Islam Itu Indah

Sedikit Berbagi dari Luasnya Ilmu Pengetahuan yang telah Dianugrahkan Oleh Allah SWT ke pada kita di dunia.

Islam Itu Indah

Sedikit Berbagi dari Luasnya Ilmu Pengetahuan yang telah Dianugrahkan Oleh Allah SWT ke pada kita di dunia.

Islam Itu Indah

Sedikit Berbagi dari Luasnya Ilmu Pengetahuan yang telah Dianugrahkan Oleh Allah SWT ke pada kita di dunia.

Saturday, April 23, 2016

Pengertian Ilmu Pengetahuan Dan Kedudukan Ilmu Menurut Islam

Pengertian Ilmu Pengetahuan Dan Kedudukan Ilmu Menurut Islam

Kajian Islam – Al-Qur’an adalah sumber Ilmu Pengetahuan sekaligus sumber ajaran Agama islam, Untuk itulah al-Qur’an sebagai dasar yang mampu menjelaskan bagaimana Ilmu pengetahuan bisa berkembang di kalangan ummat Islam dan pernah mencapai masa keemasan, walaupun sekarang tidak seperti zaman Daulah Umayyah terutama Daulah Abbasiyah yang berhasil mengembangkan Ilmu Pengetahuan secara gemilang dengan berlandaskan Islam. Kali ini kita akan membahas tentang pengertian ilmu pengetahuan menurut islam dan kedudukan ilmu serta apa saja klasifikasi ilmu menurut islam.

1. Pengertian Ilmu
Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab علم, masdar dari عَـلِÙ…َ – ÙŠَـعْـلَÙ…ُ yang berarti tahu atau mengetahui. Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang pengetahuan dengan knowledge.
Pengertian Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu
dari pengertian di atas nampak bahwa Ilmu memang mengandung arti pengetahuan, tapi pengetahuan dengan ciri-ciri khusus yaitu yang tersusun secara sistematis atau menurut Moh Hatta (1954 : 5) “Pengetahuan yang didapat dengan jalan keterangan disebut Ilmu”.
2. Kedudukan Ilmu Menurut Islam
Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam , hal ini terlihat dari banyaknya ayat al-Qur’an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang tinggi dan mulya disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu.
Didalam Al qur’an , kata ilmu dan kata-kata jadianya di gunakan lebih dari 780 kali , ini bermakna bahwa ajaran Islam sebagaimana tercermin dari al-Qur’an sangat kental dengan nuansa nuansa yang berkaitan dengan ilmu, sehingga dapat menjadi ciri penting dariagama Islam sebagamana dikemukakan oleh Dr Mahadi Ghulsyani sebagai berikut ;
Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah penekanannya terhadap masalah ilmu (sains), Al quran dan Al –sunah mengajak kaum muslim untuk mencari dan mendapatkan Ilmu dan kearifan ,serta menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat tinggi
Allah Swt berfirman dalam al-Qur’an yang artinya: Allah meninggikan beberapa derajat (tingkatan) orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu (diberi ilmupengetahuan). dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan
ayat di atas dengan jelas menunjukan bahwa orang yang beriman dan berilmu akan menjadi memperoleh kedudukan yang tinggi. Keimanan yang dimiliki seseorang akan menjadi pendorong untuk menuntut Ilmu, dan Ilmu yang dimiliki seseorang akan membuat dia sadar betapa kecilnya manusia dihadapan Allah, sehingga akan tumbuh rasa kepada Allah bila melakukan hal-hal yang dilarangnya, hal ini sejalan dengan firman Allah: sesungguhnya yang takut kepada allah diantara hamba –hambanya hanyaklah ulama (orang berilmu).
Disamping ayat–ayat Al Qur’an yang memposisikan Ilmu dan orang berilmu sangat istimewa, al-Qur’an juga mendorong umat Islam untuk berdo’a agar ditambahi ilmu.
dalam hubungan inilah konsep membaca, sebagai salah satu wahana menambah ilmu ,menjadi sangat penting,dan islam telah sejak awal menekeankan pentingnya membaca , sebagaimana terlihat dari firman Allah yang pertama diturunkan yaitu surat Al-Alaq yang artinya:
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan kamu dari segummpal darah. Bacalah,dan Tuhanmulah yang paling pemurah. Yang mengajar (manusia ) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui.
Ayat –ayat tersebut, jelas merupakan sumber motivasi bagi umat Islam untuk tidak pernah berhenti menuntut ilmu, untuk terus membaca, sehingga posisi yang tinggi dihadapan Allah akan tetap terjaga, yang berarti juga rasa takut kepada Allah akan menjiwai seluruh aktivitas kehidupan manusia untuk melakukan amal shaleh, dengan demikian nampak bahwa keimanan yang dibarengi denga ilmu akan membuahkan amal ,sehingga Nurcholis Madjid menyebutkan bahwa keimanan dan amal perbuatan membentuk segi tiga pola hidup yang kukuh ini seolah menengahi antara iman dan amal .

Di samping ayat –ayat al-Qur’an, banyak juga hadis yang memberikan dorongan kuat untuk menuntut Ilmu antara lain hadis berikut::
Carilah ilmu walai sampai ke negri Cina ,karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagisetuap muslim’”(hadis riwayat Baihaqi).
Carilah ilmu walau sampai ke negeri cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim . sesungguhnya Malaikat akan meletakan sayapnya bagi penuntut ilmu karena rela atas apa yang dia tuntut “(hadist riwayat Ibnu Abdil Bar).
Dari hadist tersebut di atas , semakin jelas komitmen ajaran Islam pada ilmu ,dimana menuntut ilmu menduduki posisi fardhu (wajib) bagi umat islam tanpa mengenal batas wilayah.
3. Klasifikasi Ilmu menurut ulama Islam.
Dengan melihat uraian sebelumnya ,nampak jelas bagaimana kedudukan ilmu dalam ajaran Islam. Al-Qur’an telah mengajarkan bahwa ilmu dan para ulama menempati kedudukan yang sangat terhormat, sementara hadis nabi menunjukan bahwa menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim.
Dari sini timbul permasalahan apakah segala macam Ilmu yang harus dituntut oleh setiap muslim dengan hukum wajib (fardu), atau hanya Ilmu tertentu saja ?. Hal ini mengemuka mengingat sangat luasnya spsifikasi ilmu dewasa ini .Pertanyaan tersebut di atas nampaknya telah mendorong para ulama untuk melakukan pengelompokan (klasifikasi) ilmu menurut sudut pandang masing-masing, meskipun prinsip dasarnya sama ,bahwa menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim.
Syech Zarnuji dalam kitab Ta’limu al-Muta‘alim ketika menjelaskan hadis bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim menyatakan : Ketahuilah bahwa sesungguhya tidak wajib bagi setiap muslim dan muslimah menuntut segala ilmu ,tetapi yang diwajibkan adalah menuntut ilmu perbuatan (‘ilmu al- hal) sebagaimana diungkapkan, sebaik-baik ilmu adalah Ilmu perbuatan dan sebagus –bagus amal adalah menjaga perbuatan.
Kewajiban manusia adalah beribadah kepeda Allah, maka wajib bagi manusia (Muslim ,Muslimah) untuk menuntut ilmu yang terkaitkan dengan tata cara tersebut, seperti kewajiban shalat, puasa, zakat, dan haji, mengakibatkan wajibnya menuntut ilmu tentang hal-hal tersebut . Demikianlah nampaknya semangat pernyataan Syech Zarnuji ,akan tetapi sangat disayangkan bahwa beliau tidak menjelaskan tentang ilmu-ilmu selain Ilmu Hal tersebut lebih jauh di dalam kitabnya.
Sementara itu Al Ghazali di dalam Kitabnya Ihya Ulumudin mengklasifikasikan Ilmu dalam dua kelompok yaitu 1). Ilmu Fardu a’in, dan 2). Ilmu Fardu Kifayah, kemudian beliau menyatakan pengertian Ilmu-ilmu tersebut sebagai berikut :
Ilmu fardu a’in . Ilmu tentang cara amal perbuatan yang wajib, Maka orang yang mengetahui ilmu yang wajib dan waktu wajibnya, berartilah dia sudah mengetahui ilmu fardu a’in. Ilmu fardu kifayah. Ialah tiap-tiap ilmu yang tidak dapat dikesampingkan dalam menegakan urusan duniawi
Lebih jauh Al Ghazali menjelaskan bahwa yang termasuk ilmu fardu a’in ialah ilmu agama dengan segala cabangnya, seperti yang tercakup dalam rukun Islam, sementara itu yang termasuk dalam ilmu (yang menuntutnya) fardhu kifayah antara lain ilmu kedokteran, ilmu berhitung untuk jual beli, ilmu pertanian, ilmu politik, bahkan ilmu menjahit, yang pada dasarnya ilmu-ilmu yang dapat membantu dan penting bagi usaha untuk menegakan urusan dunia.
Dengan demikian pengertian ilmu serta kedudukan dan klasifikasi dari pendapat para pakar dalam bidangnya. dan di ambil dari beberapa sumber. Semoga bisa menambah wawasa dunia islam kita.


KISAH HIDAYAH YANG DATANG MELALUI NIKMATNYA GERAKAN SUJUD

KISAH HIDAYAH YANG DATANG MELALUI NIKMATNYA GERAKAN SUJUD


Pada saat seseorang menjalankan shalat, terutama ketika melakukan sujud, ini adalah saat di mana seorang hamba mempunyai kedekatan yang luar biasa dengan Allah Swt. Kedekatan ini adalah kedekatan yang sangat personal; kedekatan antara orang mencintai dengan Dzat yang dicintainya. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika seseorang yang akan menghadapi peristiwa besar, dalam hal ini adalah proses persalinan, memanfaatkan ibadah shalat ini dengan sebaik-baiknya dalam rangka mendekatkan diri kepada-Nya.

Kepada siapa lagi kita menyembah jika tidak kepada-Nya; kepada siapa lagi kita memohon kalau tidak kepada-Nya. Dia-lah Allah Swt. Dzat Yang Maha Menciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya, termasuk menciptakan manusia dan memberikan segala hal yang berkaitan dengan kehidupannya. Maka, ketika kita menjalankan shalat adalah saat yang paling tepat untuk memasrahkan diri sepenuhnya kepada-Nya.

Pada akhir zaman ini, Allah SWT telah membuka rahasianya tentang manfaat semua perintahnya kepada manusia. Pada masa Rasulullah masih hidup semua sahabat selalu berkata kepada Rasul "Samina wa atona" SAYA DENGAR DAN SAYA PATUH, sehingga mereka benar-benar orang Shaleh.

Namun pada masa sekarang semua harus berdasarkan ilmiah, maka sebelum Allah datangkan kiamat, Allah tunjukkan kepada manusia manfaat besar dari semua perintahnya, salah satunya adalah Sujud dalam Shalat.
Di dalam otak manusia, terdapat urat saraf yang tidak di aliri oleh darah. Darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang tersebut sujud dalam shalat. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikut kadar waktu shalat yang diwajibkan oleh Islam.

Pada saat sujud, pembuluh darah nadi balik, dikunci di pangkal paha, sehingga tekanan darah akan lebih banyak dialirkan kembali ke jantung dan dipompa ke kepala. Posisi sujud adalah cara yang maksimal untuk mengalirkan darah dan oksigen ke otak dan anggota tubuh ke kepala. Posisi sujud adalah teknik terbaik untuk membongkar sumbatan pembuluh darah jantung sehingga mencegah penyakit jantung koroner, juga membuat pembuluh darah halus di otak mendapat tekanan lebih, sehingga bisa mencegah stroke.

Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa Mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma'ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir.
Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

sujud yang tumaninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan.

Berikut manfaat lain dari Sujud dalam Shalat:
·                memperbaiki posisi pinggang.
·                memperbaiki posisi bayi dalam rahim.
·                melegakan sakit hernia.
·                mengurangi sakit saat haid.
·                melegakan paru-paru daripada ketegangan.
·                mengurangi rasa sakit pada penderita apendiks atau limpa.
·                kedudukan sujud adalah paling baik untuk mengistirahatkan dan mengimbangkan bagian belakang tubuh.
·                meringankan bagian pelvis.
·                memberi dorongan supaya mudah tidur.
·                pergerakan otot lebih kuat dan elastis,secara otomatis memastikan kelancaran perjalanan.
·                bagi wanita, pergerakan otot itu menjadikan buah dadanya lebih baik,mudah berfungsi untuk menyusukan bayi dan terhindar daripada sakit buah dada.
·                mengurangi kegemukan.
·                pergerakan bagian otot memudahkan wanita bersalin, organ peranakan mudah kembali ke tempat asal serta terhindar sakit perut (convulsions) .
·                organ terpenting yaitu otak manusia menerima banyak darah dan oksigen.
·                Dari segi psikologi, sujud membuat kita merasa rendah diri dihadap Sang Maha Pencipta sekaligus mengikis sifat sombong, ria, takabur dan sebagainya, sehingga terhindar dari Stress.
·                Dari segi Kesehatan, Sujud yang lama akan menambah kekuatan aliran darah ke otak untuk mengobati pening kepala dan migrain, menyegarkan otak serta menajamkan kecerdasan sekali gus menguatkan mentality seseorang.
Tentunya gerakan sujud dan rukuk yang sesuai dengan contoh nabi yang bisa membantu kesehatan kita, bukan gerakan yang asal-asalan, terburu-buru, atau tidak sempurna bentuk rukuk dan sujudnya. Itupun harus didukung juga dengan gerakan shalat lainnya, seperti duduk diantara dua sujud, takbir, dan yang lainnya


Semoga bermanfaat

Sumber :www.muslim-menjawab.com


ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN


ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN


Pemikiran Barat sekarang ini berada di tengah-tengah peperangan antara agama dan ilmu pengetahuan. Hampir tidak mungkin pemikir Barat sekarang ini menerima kenyataan bahwa kemungkinan ada pertemuan secara mendasar antara agama dan ilmu pengetahuan. Injil, yang menjadi kepercayaan orang Nasrani, menyatakan pohon di mana Nabi Adam AS dilarang memakannya adalah pengetahuan. Oleh karena itu, setelah dia memakan buahnya, dia memperoleh pengetahuan tertentu yang mana tidak dia peroleh sebelumnya. Dengan alasan inilah orang Eropa membantah bahwa selama dua abad mereka tidak menerima pengetahuan ilmiah yang datang dari orang Islam.

Gereja menyatakan bahwa pencarian seperti penge­tahuan ilmiah adalah penyebab dosa yang asli. Uskup menggambarkan bukti mereka dari Perjanjian Lama yang menyebutkan bahwa ketika Adam memakan pohon itu, ia mendapat beberapa pengetahuan, Allah tidak menyukainya dan menolak memberinya kemurahan hati. Oleh karena itu, pengetahuan ilmiah menolak sepenuhnya peraturan gereja yang dianggap sebagai hal yang tabu. Akhirnya, ketika pemikir bebas dan ilmuwan Barat sanggup mengatasi kekuatan gereja, mereka membalas dendam dengan mencari petunjuk yang berlawanan dan menekan beberapa kekuatan agama. Mereka beralih kepada hal-hal yang berlawanaan untuk mengatasi kekuatan gereja dan mengurangi pengaruhnya kepada hal yang sempit dan membatasi pada sudut-sudut tertentu.

Oleh karena itu, jika Anda membicarakan persoalan agama dan ilmu pengetahuan dengan pemikir Barat, dia benar-benar akan keheranan. Mereka tidak tahu Islam. Mereka tidak mengetahui bahwa Islam menjunjung tinggi status ilmu pengetahuan dan orang yang berilmu, menghormati mereka sebagai saksi setelah malaikat yang berhubungan dengan fakta baru tiada Tuhan selain Allah, sebagaimana yang telah Allah firmankan kepada kita:

"Tuhan menyatakan, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Dia, dan malaikat-malaikat dan orang-orang berilmu yang tegak dengan keadilan. " (QS AIi Imran : 18)

Dan Allah Yang Maha Agung dan Maha Muha berfirman kepada kita:

"Oleh sebab itu, ketahuilah bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah ".(QS Muhammad : 19)

Telah diketahui dari al-Quran bahwa Nabi Adam AS diistimewakan melebihi malaikat dengan kebaikan pengetahuan yang diberikan Allah kepadanya. Kisah dari al-Quran menyangkal Injil yang menyebutkan orang Islam dianggap menyimpang. Menurut al-Quran, kenyataan bahwa Nabi Adam diberi pengetahuan adalah sebuah tanda kehormatan dan bukan karena pengusirannya dari surga. Oleh karena itu, jika seseorang membicarakan Islam dan ilmu pengetahuan dengan para pemikir Barat, mereka cenderung mengharapkan argumen yang sama dengan apa yang ada dalam budaya dan agama mereka. Itulah mengapa mereka memberi reaksi dengan keterkejutan ketika mereka ditunjukkan dengan fakta yang jelas sekali dari al-Quran dan Sunnah.

Di antara pemikir Barat yang menampakkan keterkejutannya itu adalah Prof. Dr. Joe Leigh Simpson, Ketua jurusan Ilmu Kebidanan dan Ginekologi dan Pakar Molecular dan Genetika Manusia, Baylor College Medicine, Houston. Ketika kami pertama kali bertemu dengannya, Profesor Simpson menuntut pembuktian al-Quran dan Sunnah. Akan tetapi, kami sanggup menghilangkan kecurigaannya. Kami menunjukkan kepadanya sebuah naskah garis besar perkembangan embrio. Kami membuktikan kepadanya bahwa al-Quran menjelaskan kepada kita bahwa turunan atau hereditas dan sifat keturunan atau kromosom yang tersusun hanya bisa terjadi setelah perpaduan yang berhasil antara sperma dan ovum. Sebagaimana yang kita ketahui, kromosom-kromosom ini berisi semua sifat-sifat baru manusia yang akan menjadi mata, kulit, rambut, dan lain-lain.

Oleh karena itu, beberapa sifat manusia yang tersusun itu ditentukan oleh kromosomnya. Kromosom-kromosom ini mulai terbentuk sebagai permulaan pada tingkatan nutfah dari perkembangan embrio. Dengan kata lain, ciri khas manusia baru terbentuk sejak dari tingkatan nutfah yang paling awal. Allah Yang Maha Agung dan Yang Maha Mulia berfirman di dalam Al-Quran:

"Celakalah kiranya manusia itu! Alangkah ingkarnya (kepada Tuhan). Dari apakah dia di­ciptakan? Dari setetes air mani. (Tuhan) menciptakannya dan menentukan ukuran yang sepadan dengannya. " (QS Abasa : 17-19)

Selama empat puluh hari pertama kehamilan, semua bagian dan organ tubuh telah sempurna atau lengkap, terbentuk secara berurutan. Nabi Muhammad SAW menjelaskan kepada kita di dalam hadisnya: "Setiap dari kamu, semua komponen penciptamu terkumpul dalam rahim ibumu selama empatpuluh hari." Di dalam hadis lain, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Ketika setetes nuftah telah melewati 42 malam, Allah menyuruh seorang malaikat ke rahim perempuan, yang berkata: `Ya Tuhan! Ini laki­laki atau perernpuan?' Dan Tuhanmu memutus kan apa yang Dia kebendaki. "

Profesor Simpson mempelajari dua hadis ini secara intensif, yang mencatat bahwa empat puluh hari pertama itu terdapat tingkatan yang dapat dibedakan secara jelas atau embriogenesis. Secara khusus, Dia dibuat kagum dengan ketelitian yang mutlak dan keakuratan ke­dua hadis tersebut. Kemudian dalam salali satu konferensi yang dihadirinya, dia memberikan pendapat sebagai berikut: "Dari kedua hadis yang telah tercatat dapat membuktikan kepada kita gambaran waktu secara spesifik perkembangan embrio sebelum sampai 40 hari. Terlebih lagi, Pendapat yang telah berulang-ulang dikemukakan pembicara yang lain pagi ini. bahwa kedua hadis ini telah menghasilkan dasar pengetahuan ilmiah yang mana rekaman mereka sekarang ini didapatkan".

Profesor Simpson mengatakan bahwa agama dapat menjadi petunjuk yang baik untuk pencarian ilmu pengetahuan. Ilmuwan Barat telah menolak hal ini. Seorang ilmuwan Amerika mengatakan bahwa agama Islam dapat mencapai sukses dalam hal ini. Dengan analogi, jika Anda pergi ke suatu pabrik dan Anda berpedoman pada mengoperasikan pabrik itu, kemudian Anda akan paham dengan mudah bermacam-macam pengoperasian yang berlangsung di pabrik itu. Jika Anda tidak memiliki pedoman ini, pasti tidak memiliki kesempatan untuk memahami secara baik variasi proses tersebut. Profesor Simpson berkata: "Saya pikir tidak ada pertentangan antara ilmu genetika dan agama, tetapi pada kenyataannya agama dapat menjadi petunjuk ilmu pengetahuan dengan tambahan wahyu ke beberapa pendekatan ilmiah yang tradisional. Ada kenyataan di dalam al-Quran yang ditunjukkan oleh ilmu pengetahuan menjadi valid, yang mana al-Quran mendukung ilmu pengetahuan yang berasal dari Allah."

Inilah kebenaran. Orang-orang Islam tentunya dapat memimpin dalam cara pencarian ilmu pengetahuan dan mereka dapat menyampaikan pengetahuan itu daIam status yang sesuai. Terlebih lagi orang Islam mengetahui bagaimana menggunakan pengetahuan itu sebagai bukti keberadaan Allah, Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Mulia untuk menegaskan kerasulan Nabi Muhammad SAW

Allah berfirman di dalam al-Quran:

"Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. " (QS Fushshilat : 53)

Setelah menyadari melalui beberapa contoh keajaiban al-Quran secara ilmiah yang telah diketahui berhubungan dengan komentar yang objektif dari para ilmuwan, mari kita tanyakan pada diri kita sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut:

Dapatkah hal ini mejadi sebuah kejadian yang kebetulan bahwa akhir-akhir ini penemuan informasi secara ilmiah dari lapangan yang berbeda yang tersebutkan di dalam al-Quran yang telah turun pada 14 abad yang lalu?

Dapatkah al-Quran ini ditulis atau dikarang Nabi Muhammad SAW atau manusia yang lain?

Hanya jawaban yang mungkin untuk pertanyaan itu bahwa al-Quran secara harfiah adalah kata-kata atau firman Allah yang diturunkan kepadanya. Al-Quran adalah perkataan yang harfiah dari Allah yang Dia turunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang melalui malaikat Jibril. Al-Quran ini dihapalkan oleh Nabi Muhammad SAW yang kemudian didiktekan kepada sahabat-sahabatnya. Para sahabat inilah yang selanjutnya secara bergiliran menghapalkannya, menulis ulang, dan memeriksa/meninjau lagi dengan Nabi Muhammad SAW

Terlebih lagi, Nabi Muhammad SAW memeriksa kembali al-Quran dengan malaikat Jibril sekali setiap bulan Ramadhan dan dua kali di akhir hidupnya pada kalender Hijriah yang sama. Sejak al-Quran diturunkan sampai hari ini, selalu ada banyak orang Islam yang menghapalkan semua ayat al-Quran surat demi surat. Sebagian dari mereka ada yang sanggup menghapal al-Quran pada waktu berumur 10 tahun. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika tidak ada satu surat pun di dalam al-Quran yang berubah selama berabad-abad sampai sekarang.

Al-Quran telah diturunkan 14 abad yang lalu menyebutkan fakta yang bacu ditemukan akhir-akhir ini yang telah dibuktikan oleh para ilmuwan. Hal ini membuktikan tidak ada keraguan bahwa al-Quran adalah firman yang harfiah dari Allah, yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu juga menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah benar-benar nabi dan utusan yang diturunkan Allah. Hal ini adalah di luar alasan bahwa setiap manusia 14 abad yang lalu telah mengetahui beberapa fakta ini yang ditemukan atau dibuktikan akhir-akhir ini dengan peralatan canggih dan metode yang rumit.


Sumber : Abdullah M.Al-Rehaili

Saturday, April 16, 2016

Doa Anda Sulit Terkabul, Mungkin Anda Belum Melakukan.....

Doa Anda Sulit Terkabul, Mungkin Anda Belum Melakukan 3 Hal ini
BERDOA kepada Allah SWT memang seharusnya menjadi kewajiban para muslim. Karena segala sesuatunya memang harus meminta kepadaNya. Agar kelak semua permintaan kita mendapat ridhonya. Jadi biasakan selalu memanjatkan doa kepada sang maha pencipta agar tidak dikatakan sebagai manusia yang sombong.
Doa Anda Sulit Terkabul, Mungkin Anda Belum Melakukan 3 Hal ini

Doa Anda Sulit Terkabul, Mungkin Anda Belum Melakukan 3 Hal ini

Allah berjanji akan mengabulkan doa hamba yang memohon kepada-Nya. Namun, apakah semua doa akan dikabulkan? Apa saja syarat terkabulnya doa? Kali ini kita akan menengok bagaimana menurut hadist dan riwayat tentang syarat terkabulnya doa.Syarat Terkabulnya Doa

1. Mengenal kepada siapa kita memohon. Sebelum meminta sesuatu, tentu kita harus mengenal kepada siapa kita meminta. Begitu pula sebelum kita berdoa, kita harus tau siapa Dzat yang sedang kita mintai bantuan dan pertolongan untuk mengabulkan permintaan kita. Selain itu, kita juga harus mengenal dan meyakini bahwa Allah swt Maha Mampu mengabulkan apapun yang kita minta.Suatu hari, Imam Jafar As-Shodiq, Guru dari Imam Madzhab Maliki dan Hanbali pernah ditanya oleh seseorang, “Wahai Imam, kita selalu berdoa tapi tak pernah dikabulkan?” Imam pun menjawab, “Karena kalian berdoa kepada yang tidak kalian kenal.”Jawaban ini selaras dengan sabda Rasulullah saw yang berbunyi,”Andai kalian mengenal Allah dengan sebenar-benarnya maka doa kalian mampu memindahkan gunung-gunung.”

2. Berbaik sangka kepada Allah swt. Disaat berdoa, kita harus yakin bahwa Allah akan mengabulkan doa kita. Percuma kita berdoa jika masih ada perasaan ragu apakah Allah akan mengabulkan doa saya?Karena Allah pernah berfirman dalam Hadist Qudsi-Nya,”Aku adalah seperti apa yang disangkakan hamba-Ku kepadaku. Karenanya, janganlah berprasangka tentang-Ku kecuali kebaikan.” Jika kita masih ragu apakah Allah akan mengabulkan atau tidak, maka doa itu tidak akan terkabul karena Allah akan mengabulkan sesuai prasangka kita kepada-Nya. Rasulullah bersabda,”Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin bahwa (doamu) akan dikabulkan”

3. Berdoa dengan perasaan terjepit. Syarat ketiga adalah salah satu yang terpenting. Kita berdoa dengan perasaan terjepit dan terpojok seakan tidak ada lagi yang dapat membantu kita selain Allah swt. Tidak ada lagi yang kita harapkan selain-Nya.

Rasulullah saw bersabda,”Jika seorang dari kalian ingin doanya selalu dikabulkan oleh Allah swt maka berputus asalah dari seluruh manusia.”

Ketika tidak ada harapan lagi selain rahmat-Nya, berdoa dalam keadaan benar-benar membutuhkan bantuan-Nya, bercucuran air mata demi ijabah dari-Nya maka disitulah tempat terkabulnya doa.Karena Allah begitu cemburu jika hamba-Nya masih berharap kepada selain-Nya. Padahal, siapa yang mampu mengabulkan seluruh permintaan selain Allah swt?

–Bukankah Dia (Allah) yang Mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan Menghilangkan kesusahan.”(An-Naml 62)

Saya sudah menjalani adab berdoa dan syarat-syarat terkabulnya doa, tapi kenapa doa saya belum juga terkabul? Padahal Allah berjanji akan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita akan menggunakan analogi. Maha Suci Allah dari segala. Ada seorang anak yang meminta kepada ayahnya untuk dibelika pistol. Dia memohon, menangis dan meronta sejadi-jadinya. Akankah sang ayah membelikan pistol itu kepada anaknya?

Sang ayah tidak memberi bukan karena tidak mampu, bahkan membelikan 10 pistol pun ia mampu, tapi pistol itu berbahaya dan anak ini belum mengerti. Akhirnya ia ganti permintaan anaknya dengan mainan yang tidak berbahaya.

Kita sering meminta sesuatu yang kita anggap baik. Padahal tidak semua yang kita anggap baik itu baik. Ilmu kita sangat terbatas sementara Allah Maha Tahu dan ingin berkata,”Yang sedang kau minta ini berbahaya duhai hamba-Ku”

Ketika Allah tidak memberi apa yang kita minta karena itu “tidak baik” bukan berarti Allah tidak menepati janji-Nya. Doa itu akan tetap terkabul dengan dialihkan kepada pemberian Allah yang lain.Setiap doa akan dikabulkan. Apakah ia terkabul secara langsung di dunia, diakhirkan di akhirat atau diganti dengan pemberian yang lain.

Rasulullah saw bersabda,”Doa adalah inti ibadah. Tidak ada seorang mukmin yang berdoa kepada Allah kecuali dikabulkan. Apakah ia dikabulkan langsung didunia, diakhirkan (sebagai pahala) di akhirat atau dihapus dosa-dosanya sesuai dengan kadar doanya, selama ia tidak berdoa keburukan.”

Kita sering mengeluh dan protes jika doa tak kunjung terkabul, padahal kita tidak tau apa yang sedang terjadi dibalik doa-doa kita. Allah swt pernah berfirman dalam Taurat,”Allah berkata kepada hamba-hamba-Nya, “Kau berdoa untuk kehancuran hamba-Ku karena ia telah mendzalimimu padahal ditempat lain ada hamba yang berdoa untuk kehancuranmu karena kau telah mendzaliminya. Jika kau ingin, Aku akan mengabulkan doamu dan mengabulkan doanya (orang yang telah kau dzolimi) dan jika kau mau aku akan mengakhirkan (balasan) kalian berdua sampai kelak di Hari Kiamat.”

Kita hanya berpikir bahwa doa kita belum terkabul tanpa pernah tahu bahwa doa itu telah menyelamatkan kita dari berbagai musibah dan bencana. Karenanya, jangan sering protes tentang tidak terkabulnya doa. Perbaiki doa kita dan yakinilah, tidak ada doa yang tidak terkabulkan!

Sumber : kabarummat.com

Amanat Rasululloh Cintailah Orang Miskin

   Sesuai Amanat Rasululloh Cintailah Orang Miskin

Dalam Al Quran Allah Swt berfirman,”Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin”(QS. Al Maauun [107] : 1-3).

                   Sesuai Amanat Rasululloh Cintailah Orang Miskin

Tentang penjelasan ayat-ayat ini, Sayyid Quthb menegaskan:“Bila keimanan seseorang benar-benar meresap kuat dalam dada, ia tidak akan menghardik anak yatim, dan tidak akan membiarkan orang-orang miskin kelaparan. Masalah keimanan bukanlah hanya semboyan dan ucapan, melainkan perubahan dalam hati yang melahirkan kebaikan dalam hidup bersama dengan manusia yang lain, terutama mereka yang sangat membutuhkan bantuan. Allah tidak ingin keimanan hamba-Nya hanya kalimat yang diucapkan, melainkan harus diterjemahkan dalam perbuatan nyata. Bila tidak, keimanan itu menjadi sekadar buih yang tidak bermakna dan tidak berpengaruh apa-apa.”(Fi dzilalil Quran,vol.6, hal. 3.985).

Wasiat yang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tujukan kepada Abu Dzar ini hakikatnya adalah wasiat untuk umat Islam secara umum. Dalam hadits ini, Rasulullah Saw berwasiat kepada Abu Dzar agar mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka. Kita sebagai umat Islam hendaknya menyadari bahwa nasihat beliau ini tertuju kepada kita semua.

Orang-orang miskin yang dimaksud adalah mereka yang hidupnya tidak berkecukupan, tidak punya kepandaian untuk mencukupi kebutuhannya, dan mereka tidak mau meminta-minta kepada manusia. Pengertian ini sesuai dengan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, “Orang miskin itu bukanlah mereka yang berkeliling meminta-minta kepada orang lain agar diberikan sesuap dan dua suap makanan dan satu-dua butir kurma.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, (kalau begitu) siapa yang dimaksud orang miskin itu?” Beliau menjawab,”Mereka ialah orang yang hidupnya tidak berkecukupan, dan dia tidak mempunyai kepandaian untuk itu, lalu dia diberi shadaqah (zakat), dan mereka tidak mau meminta-minta sesuatu pun kepada orang lain.”

Islam menganjurkan umatnya berlaku tawadhu` terhadap orang-orang miskin, duduk bersama mereka, menolong mereka, serta bersabar bersama mereka.

Ketika Rasulullah Saw berkumpul bersama orang-orang miskin, datanglah beberapa pemuka Quraisy hendak berbicara dengan Rasulullah Saw, tetapi mereka enggan duduk bersama dengan orang-orang miskin itu, lalu mereka menyuruh beliau agar mengusir orang-orang fakir dan miskin yang berada bersama beliau. Maka, masuklah dalam hati beliau keinginan untuk mengusir mereka, dan ini terjadi dengan kehendak Allah Taala. Lalu turunlah ayat:

“Janganlah engkau mengusir orang yang menyeru Rabb-nya di pagi dan petang hari, mereka mengharapkan wajah-Nya”.(QS. AlAnm [6] : 52).

Mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, yaitu dengan membantu dan menolong mereka, bukan sekadar dekat dengan mereka. Apa yang ada pada kita, kita bagi dan kita berikan kepada mereka karena kita akan diberikan kemudahan oleh Allah Taala dalam setiap urusan, dihilangkan kesusahan pada hari Kiamat, dan memperoleh ganjaran yang besar. Rasulullah Saw bersabda,“Barangsiapa menghilangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin,Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat.Dan barangsiapa yang memudahkan kesulitan orang yang dililit hutang,Allah akan memudahkan atasnya di duniadan akhirat.“(HR. Muslim).

Mencintai orang-orang miskin adalah bukti dari keimanan kita kepada Sang Khaliq. Apabila ajaran mulia dari Rasulullah Saw ini sudah benar-benar dipahami dan diamalkan oleh kita semua, tentulah kita tidak akan menyaksikan bayi yang ditahan rumah sakit hanya karena orang tuanya tidak bisa menebus biaya persalinan. Tentulah juga kita tidak akan menyaksikan orang-orang miskin yang akhirnya meregang nyawa karena ditolak berobat oleh rumah sakit akibat kendala biaya.

Mari kita perhatikan, ternyata fenomena-fenomena sosial tersebut hampir setiap hari kita temukan baik di hadapan mata kita secara langsung, maupun informasi memalui media-media. Semoga kita termasuk umat Rasulullah Saw. yang senantiasa meneladani beliau dalam mencintai orang-orang miskin dan kaum lemah.

Sumber : mozaik.inilah

4 Waktu Utama Bersedekah Agar Pahalanya Berlipat Ganda

                 Ternyata Inilah 4 Waktu Utama Bersedekah Agar Pahalanya Berlipat Ganda

Sedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.Selain bernilai pahala, memberikan sedekah juga memiliki beberapa keutamaan bagi mereka yang mengamalkannya. Bahkan meskipun hanya bersedekah sedikit saja, namun sangat berharga di sisi Allah SWT.
            Ternyata Inilah 4 Waktu Utama Bersedekah Agar Pahalanya Berlipat Ganda
Ternyata Inilah 4 Waktu Utama Bersedekah Agar Pahalanya Berlipat Ganda

Setiap kaum muslimin hendaknya senantiasa bersedekah karena di dalam harta yang diperolehnya tersebut terselip hak dari orang lain yang membutuhkan. Itulah penyebabnya banyak orang yang berlomba-lomba untuk bersedekah setiap waktu.

Meskipun rajin bersedekah setiap waktunya. Namun, tidak semua sedekah itu bernilai afdol atau utama. Lalu kapankah waktu utama untuk bersedekah? Berikut ini penjelasan Rasulullah SAW mengenai aktivitas bersedekah yang paling utama.

“Seseorang bertanya kepada Nabi shollallahu ’alaih wa sallam: “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling afdhol?” Beliau menjawab: “Kau bersedekah ketika kau masih dalam keadaan sehat lagi loba, kau sangat ingin menjadi kaya, dan khawatir miskin. Jangan kau tunda hingga ruh sudah sampai di kerongkongan, kau baru berpesan :”Untuk si fulan sekian, dan untuk si fulan sekian.” Padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli waris).” (HR Bukhari)

Dari hadist di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sedekah yang paling utama itu ada empat, antara lain:

1. Dalam Keadaan Sehat Lagi Loba
Waktu sedekah paling utama yaitu ketika orang tersebut dalam keadaan sehat lagi loba yakni sangat berambisi mengejar keuntungan duniawi. Hal ini bisa diartikan ia masih muda dan masa depan hidupnya dihiasi dengan beraneka ambisi dan perencanaan untuk menjadi seseorang yang sukses dalam karir dan bisnisnya.

Biasanya dalam mencapai keinginan tersebut, orang-orang ini akan merasa sangat sulit dan malas mengeluarkan hartanya untuk bersedekah. Hal tersebut dikarenakan semua harta yang miliki ia pusatkan dan curahkan untuk modal mencapai kesuksesan yang diinginkannya tersebut.

Akan ada banyak alasan yang terucap jika disuruh bersedekah dalam waktu ini. Salah satu dalihnya adalah untuk berinvestasi. Itulah penyebab mengapa mereka menunda-nunda niat bersedekah dengan harta yang dimiliki. Maka bersedekah dalam waktu ini menjadi waktu yang paling utama untuk dilakukan agar menghindarkan mereka dari sifat kikir.

2. Dalam Keadaan Sangat ingin Menjadi Kaya
Waktu utama kedua untuk bersedekah adalah ketika dalam keadaan sangat ingin menjadi kaya. Rasulullah SAW seolah ingin menggambarkan bahwa orang yang dalam keadaan tidak ingin menjadi kaya berarti bersedekahnya kurang bernilai dibandingkan orang yang dalam keadaan berambisi menjadi kaya.

Orang yang sedang berambisi menjadi kaya lalu ia bersedekah maka ia merupakan tipe orang yang tidak ingin menikmati kekayaan untuk dirinya sendiri namun juga berbagi dengan orang lain yang membutuhkan. Ia juga akan terhindar dari sifat tamak seperti halnya Qarun.

Qarun merupakan tokoh kaya yang hidup pada zaman dahulu yang merasa bahwa harta yang diperoleh berasal dari keringat dan kerja kerasnya sendiri tanpa pernah mengaitkannya dengan Allah SWT. Firman Allah yang artinya:

“Qarun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku".(QS Al-Qshshash ayat 78)

Maka, ketika seseorang ingin menjadi kaya, dan ia rajin bersedekah maka ia akan lebih merasa ketenangan dalam dirinya karena senantiasa mengingat Allah dan mengamalkan perintah-Nya untuk membantu sesama.

3. Keadaan Sangat Khawatir Menjadi Miskin
Waktu yang ketiga yaitu saat si pemberi sedekah berada dalam kondisi sangat khawatir menjadi miskin. Namun, bagi kaum beriman walaupun perasaan yang demikian menghinggapinya ia tidak pernah ragu untuk bersedekah. Hal ini menjadi wujud bahwa orang tersebut senantiasa bertawakal kepada Allah dalam keadaan apapun.

Ia menyadari bahwa jika Allah menghendaki maka ia bisa saja jadi miskin atau kaya dalam sekejab. Orang yang seperti ini sudah menjadikan sedekah sebagai salah satu karakter penting di dalam keseluruhan sifat dirinya. Persis gambarannya seperti orang bertaqwa di dalam Al-Qur’an:

”... yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit.” (QS Ali Imran ayat 133-134)

4. Tidak dalam Keadaan Menjelang Kematian
Waktu utama terakhir untuk bersedekah adalah tidak dalam keadaan menjelang kematian. Rasulullah SAW sangat mewanti-wanti umatnya jangan sampai baru ingin bersedekah ketika ajal sudah dekat. Karena hal yang demikian ini bukan lagi dikatakan sedekah melainkan harta waris.

Selain itu, melakukan sedekah saat ajal sudah dekat berarti bahwa ia dalam keadaan sudah dipaksa oleh keadaan dirinya yang sudah tidak punya pilihan lain. Itulah sebabnya Rasulullah lebih menghargai orang yang masih muda dan sehat untuk bersedekah dari pada orang yang sudah tua dan menjelang ajal baru berpikir untuk bersedekah.

Demikianlah ulasan mengenai empat waktu yang paling utama untuk bersedekah. Setelah mengetahui hal ini, ada baiknya sebagai kaum muslimin kita melaksanakan amalan tersebut agar Allah senantiasa memberikan perlindungan dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Sumber: Infoyunik.com