Pengertian Ilmu Pengetahuan Dan
Kedudukan Ilmu Menurut Islam
Kajian Islam – Al-Qur’an adalah
sumber Ilmu Pengetahuan sekaligus sumber ajaran Agama islam, Untuk itulah
al-Qur’an sebagai dasar yang mampu menjelaskan bagaimana Ilmu pengetahuan bisa
berkembang di kalangan ummat Islam dan pernah mencapai masa keemasan, walaupun
sekarang tidak seperti zaman Daulah Umayyah terutama Daulah Abbasiyah yang
berhasil mengembangkan Ilmu Pengetahuan secara gemilang dengan berlandaskan
Islam. Kali ini kita akan membahas tentang pengertian
ilmu pengetahuan menurut islam dan kedudukan ilmu serta apa saja klasifikasi ilmu menurut
islam.
1. Pengertian Ilmu
Pengertian Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang
disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu
dari pengertian di atas nampak bahwa Ilmu memang mengandung arti
pengetahuan, tapi pengetahuan dengan ciri-ciri khusus yaitu yang tersusun
secara sistematis atau menurut Moh Hatta (1954 : 5) “Pengetahuan yang didapat
dengan jalan keterangan disebut Ilmu”.
2. Kedudukan Ilmu Menurut Islam
Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam
, hal ini terlihat dari banyaknya ayat al-Qur’an yang memandang orang berilmu
dalam posisi yang tinggi dan mulya disamping hadis-hadis nabi yang banyak
memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu.
Didalam Al qur’an , kata ilmu dan kata-kata jadianya di gunakan
lebih dari 780 kali , ini bermakna bahwa ajaran Islam sebagaimana tercermin
dari al-Qur’an sangat kental dengan nuansa nuansa yang berkaitan dengan ilmu,
sehingga dapat menjadi ciri penting dariagama Islam sebagamana dikemukakan oleh
Dr Mahadi Ghulsyani sebagai berikut ;
Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah
penekanannya terhadap masalah ilmu (sains), Al quran dan Al –sunah mengajak kaum
muslim untuk mencari dan mendapatkan Ilmu dan kearifan ,serta menempatkan
orang-orang yang berpengetahuan pada derajat tinggi
Allah Swt berfirman dalam al-Qur’an yang artinya: Allah
meninggikan beberapa derajat (tingkatan) orang-orang yang beriman diantara kamu
dan orang-orang yang berilmu (diberi ilmupengetahuan). dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan
ayat di atas dengan jelas menunjukan bahwa orang yang beriman
dan berilmu akan menjadi memperoleh kedudukan yang tinggi. Keimanan yang
dimiliki seseorang akan menjadi pendorong untuk menuntut Ilmu, dan Ilmu yang
dimiliki seseorang akan membuat dia sadar betapa kecilnya manusia dihadapan
Allah, sehingga akan tumbuh rasa kepada Allah bila melakukan hal-hal yang
dilarangnya, hal ini sejalan dengan firman Allah: sesungguhnya yang takut
kepada allah diantara hamba –hambanya hanyaklah ulama (orang berilmu).
Disamping ayat–ayat Al Qur’an yang memposisikan Ilmu dan orang
berilmu sangat istimewa, al-Qur’an juga mendorong umat Islam untuk berdo’a agar
ditambahi ilmu.
dalam hubungan inilah konsep membaca, sebagai salah satu wahana menambah ilmu ,menjadi sangat penting,dan islam telah sejak awal menekeankan pentingnya membaca , sebagaimana terlihat dari firman Allah yang pertama diturunkan yaitu surat Al-Alaq yang artinya:
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan kamu dari segummpal darah. Bacalah,dan Tuhanmulah yang paling pemurah. Yang mengajar (manusia ) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui.
dalam hubungan inilah konsep membaca, sebagai salah satu wahana menambah ilmu ,menjadi sangat penting,dan islam telah sejak awal menekeankan pentingnya membaca , sebagaimana terlihat dari firman Allah yang pertama diturunkan yaitu surat Al-Alaq yang artinya:
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan kamu dari segummpal darah. Bacalah,dan Tuhanmulah yang paling pemurah. Yang mengajar (manusia ) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui.
Ayat –ayat tersebut, jelas merupakan sumber
motivasi bagi umat Islam untuk tidak pernah berhenti menuntut ilmu, untuk terus
membaca, sehingga posisi yang tinggi dihadapan Allah akan tetap terjaga, yang
berarti juga rasa takut kepada Allah akan menjiwai seluruh aktivitas kehidupan
manusia untuk melakukan amal shaleh, dengan demikian nampak bahwa keimanan yang
dibarengi denga ilmu akan membuahkan amal ,sehingga Nurcholis Madjid
menyebutkan bahwa keimanan dan amal perbuatan membentuk segi tiga pola hidup
yang kukuh ini seolah menengahi antara iman dan amal .
Di samping ayat –ayat al-Qur’an, banyak juga hadis yang
memberikan dorongan kuat untuk menuntut Ilmu antara lain hadis berikut::
Carilah ilmu walai sampai ke negri Cina ,karena sesungguhnya
menuntut ilmu itu wajib bagisetuap muslim’”(hadis riwayat Baihaqi).
Carilah ilmu walau sampai ke negeri cina, karena sesungguhnya
menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim . sesungguhnya Malaikat akan
meletakan sayapnya bagi penuntut ilmu karena rela atas apa yang dia tuntut
“(hadist riwayat Ibnu Abdil Bar).
Dari hadist tersebut di atas , semakin jelas komitmen ajaran
Islam pada ilmu ,dimana menuntut ilmu menduduki posisi fardhu (wajib) bagi umat
islam tanpa mengenal batas wilayah.
3. Klasifikasi Ilmu menurut ulama Islam.
Dengan melihat uraian sebelumnya ,nampak jelas bagaimana
kedudukan ilmu dalam ajaran Islam. Al-Qur’an telah mengajarkan bahwa ilmu dan
para ulama menempati kedudukan yang sangat terhormat, sementara hadis nabi
menunjukan bahwa menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim.
Dari sini timbul permasalahan apakah segala macam Ilmu yang
harus dituntut oleh setiap muslim dengan hukum wajib (fardu), atau hanya Ilmu
tertentu saja ?. Hal ini mengemuka mengingat sangat luasnya spsifikasi ilmu
dewasa ini .Pertanyaan tersebut di atas nampaknya telah mendorong para ulama
untuk melakukan pengelompokan (klasifikasi) ilmu menurut sudut pandang
masing-masing, meskipun prinsip dasarnya sama ,bahwa menuntut ilmu wajib bagi
setiap muslim.
Syech Zarnuji dalam kitab Ta’limu al-Muta‘alim ketika
menjelaskan hadis bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim menyatakan :
Ketahuilah bahwa sesungguhya tidak wajib bagi setiap muslim dan muslimah
menuntut segala ilmu ,tetapi yang diwajibkan adalah menuntut ilmu perbuatan
(‘ilmu al- hal) sebagaimana diungkapkan, sebaik-baik ilmu adalah Ilmu perbuatan
dan sebagus –bagus amal adalah menjaga perbuatan.
Kewajiban manusia adalah beribadah kepeda Allah, maka wajib bagi
manusia (Muslim ,Muslimah) untuk menuntut ilmu yang terkaitkan dengan tata cara
tersebut, seperti kewajiban shalat, puasa, zakat, dan haji, mengakibatkan
wajibnya menuntut ilmu tentang hal-hal tersebut . Demikianlah nampaknya
semangat pernyataan Syech Zarnuji ,akan tetapi sangat disayangkan bahwa beliau
tidak menjelaskan tentang ilmu-ilmu selain Ilmu Hal tersebut lebih jauh di
dalam kitabnya.
Sementara itu Al Ghazali di dalam Kitabnya Ihya Ulumudin
mengklasifikasikan Ilmu dalam dua kelompok yaitu 1). Ilmu Fardu a’in, dan 2).
Ilmu Fardu Kifayah, kemudian beliau menyatakan pengertian Ilmu-ilmu tersebut
sebagai berikut :
Ilmu fardu a’in . Ilmu tentang cara amal perbuatan yang wajib,
Maka orang yang mengetahui ilmu yang wajib dan waktu wajibnya, berartilah dia
sudah mengetahui ilmu fardu a’in. Ilmu fardu kifayah. Ialah tiap-tiap ilmu yang
tidak dapat dikesampingkan dalam menegakan urusan duniawi
Lebih jauh Al Ghazali menjelaskan bahwa yang termasuk ilmu fardu a’in ialah ilmu agama dengan segala cabangnya, seperti yang tercakup dalam rukun Islam, sementara itu yang termasuk dalam ilmu (yang menuntutnya) fardhu kifayah antara lain ilmu kedokteran, ilmu berhitung untuk jual beli, ilmu pertanian, ilmu politik, bahkan ilmu menjahit, yang pada dasarnya ilmu-ilmu yang dapat membantu dan penting bagi usaha untuk menegakan urusan dunia.
Lebih jauh Al Ghazali menjelaskan bahwa yang termasuk ilmu fardu a’in ialah ilmu agama dengan segala cabangnya, seperti yang tercakup dalam rukun Islam, sementara itu yang termasuk dalam ilmu (yang menuntutnya) fardhu kifayah antara lain ilmu kedokteran, ilmu berhitung untuk jual beli, ilmu pertanian, ilmu politik, bahkan ilmu menjahit, yang pada dasarnya ilmu-ilmu yang dapat membantu dan penting bagi usaha untuk menegakan urusan dunia.
Dengan demikian pengertian ilmu serta kedudukan dan klasifikasi
dari pendapat para pakar dalam bidangnya. dan di ambil dari beberapa sumber.
Semoga bisa menambah wawasa dunia islam kita.